Pada hari Kamis pagi, 27 Februari 2014 ada
yang tak biasa di SDIT Alam Harapan Ummat Purbalingga. Di sana-sini terlihat
siswa-siswi diantar orang tuanya dengan membawa tas ransel besar-besar. Tak
sedikit terlihat raut khawatir di wajah para ummi dan abi. Sementara itu wajah
para siswa diwarnai dengan keceriaan dan semangat. Pagi itu, mereka akan
memulai petualangan dalam Survival Learning Camp (SLC) semester dua, selama tiga hari dua
malam.
Empat buah truk membawa seluruh siswa kelas
3-6 menuju lapangan Desa Metenggeng, Kecamatan Bojongsari Purbalingga. Pada SLC
kali ini siswa kelas 6 harus rela melewatkan petualangan seru, demi persiapan
menghadapi ujian akhir yang tak lama lagi. Dengan diiringi doa dan lambaian tangan
para ummi dan abi, perualangan pun dimulai!
Panasnya mentari yang menyengat tak
mengurangi semangat para peserta SLC untuk bekerjasama mendirikan tenda dan
mengikuti upacara pembukaan. Dari sini mulai terlihat kekompakan masing-masing
regu, mulai dari yang banyak mengeluh hingga yang tangguh. Tapi perjuangan baru
saja dimulai. Hari Kamis siang hingga sore itu dipadati oleh kegiatan; materi
pertolongan pertama (P2), latihan yel-yel dan kebersihan pribadi.
Usai Maghrib, cuaca tak bersahabat. Hujan
memang tak terlalu deras, namun angin kencang dan suara petir cukup dahsyat.
Kegiatan jelajah malam yang sedianya dilakukan segera setelah sholat Isya,
terpaksa ditunda hingga sejam setelahnya. Meskipun begitu, semangat para
peserta tak berkurang. Malam pertama di lokasi SLC dilalui dengan penjelajahan.
Ada tiga pos dengan tiga tantangan berbeda yang harus mereka taklukkan. Tak
terasa, waktu sudah hampir pukul 23.00 malam ketika akhirnya seluruh peserta
sampai di tenda untuk beristirahat.
Jumat, 28 Februari 2014 menjadi hari yang
takkan dilupakan oleh para peserta SLC. Diwali dengan sholat tahajjud di
lapangan terbuka beratapkan ribuan bintang, mengingatkan para peserta pada ke-Maha
Besar-an Allah. Mengisi energi ruhiyah yang tak kalah penting dibandingkan
dengan energi fisik, untuk melewati petualangan besar hari ini.
Petualangan dibagi menjadi dua babak.
Pertama, dari pagi hingga menjelang sholat Jumat. Medan yang harus dilalui
peserta cukup berat, mulai dari menyusur kampung, kebun, sungai hingga hutan.
Alhamdulillah, sebelum sholat Jumat semua peserta telah sampai ke lokasi
perkemahan.
Setelah sholat dan makan siang, petualangan
yang lebih seru menanti. Kali ini medan yang ditempuh jauh lebih berat,
disempurnakan dengan guyuran hujan yang menemani peserta sepanjang perjalanan.
Semangat, kekompakan dan stamina para peserta benar-benar diuji di sini. Dua
regu melenceng dari jalur yang seharusnya, hingga mencapai pos akhir tanpa
melalui pos 7. Dua regu lagi terpecah, sebagian anggota mengikuti jalur dan
sebagian lagi menemukan jalan lain untuk mencapai tenda. Namun 12 regu yang
lain berhasil melalui semua pos dan menjalankan tantangan di setiap pos dengan
baik.
Alhamdulillah, seluruh peserta berhasil
mencapai perkemahan dengan selamat. Sore itu, lapangan dipenuhi dengan para
orang tua yang menjenguk putra-putrinya. Beberapa peserta memohon untuk
dipulangkan, setelah kelelahan melalui petualangan panjang. Tapi sebagian besar
peserta menceritakan petualangannya kepada para orang tua dengan mata berbinar.
Rasa lelah, takut dan berbagai keluh kesah telah berhasil mereka kalahkan
dengan kekompakan regu, ketahanan fisik dan ketangguhan mental yang luar biasa.
SLC belum berakhir. Malam terakhir di
perkemahan dihangatkan dengan kobaran api unggun. Para peserta masih
bersemangat menampilkan yel-yel dan kreasi seni masing-masing regu. Kelelahan
yang tampak dominan di sore hari, tergantikan dengan keceriaan dan canda tawa,
hingga tiba waktu istirahat.
Pagi hari, selarik pelangi menghiasi langit
Metenggeng. Seakan menggambarkan suasana hati seluruh peserta SLC. Sabtu ini
mereka akan kembali ke pelukan abi dan ummi. Namun sebelumnya, peserta SLC
mengunjungi rumah-rumah warga untuk bakti sosial. Baksos ini merupakan ucapan
terima kasih dari seluruh keluarga besar SDIT Alam Harapan Ummat kepada
masyarakat desa Metenggeng yang mendukung kegiatan SLC dan menyambut dengan
keramahan setiap hari.
Akhirnya, saat yang ditunggu pun tiba. Pada
upacara penutupan, diumumkan regu dan pendamping tergiat dalam SLC kali ini.
Regu tergiat pertama putri diraih oleh regu Teratai, disusul dengan regu Mawar
di tempat ke dua. Sementara itu regu tergiat putra dimenangkan oleh regu Garuda
di tempat pertama, didampingi regu Badak di tempat ke dua. Kak Munib dan kak
Trimo didaulat sebagai pendamping putra dan pendamping putri tergiat.
SLC memang telah berakhir. Namun kenangan,
semangat dan pelajaran berharga dari SLC kali ini takkan pernah terlupakan,
baik untuk peserta maupun seluruh panitia. Meski kami bukan super, kami bukan
permen, dan oleh karenanya tak seorang pun dari kami adalah Superman, namun
semoga setelah SLC ini seluruh siswa dan guru SDIT Alam Harapan Ummat
Purbalingga terinspirasi untuk menjadi Superteam di jalan dakwah. Allahumma
aamiin.[Puji]
termasuk "M" bukan? ;)
BalasHapus:D
Bolehlah...
BalasHapus