Headlines News :

Website Baru

Website SDIT Alam Harapan Ummat sudah berganti alamat menjadi sdit.harumpbg.com. Klik disini untuk masuk ke website baru.
Home » , » Survival Learning Camp

Survival Learning Camp

Written By sditalamharum on Senin, 10 Maret 2014 | 20.32

Pada hari Kamis pagi, 27 Februari 2014 ada yang tak biasa di SDIT Alam Harapan Ummat Purbalingga. Di sana-sini terlihat siswa-siswi diantar orang tuanya dengan membawa tas ransel besar-besar. Tak sedikit terlihat raut khawatir di wajah para ummi dan abi. Sementara itu wajah para siswa diwarnai dengan keceriaan dan semangat. Pagi itu, mereka akan memulai petualangan dalam Survival Learning Camp (SLC) semester dua, selama tiga hari dua malam.
Empat buah truk membawa seluruh siswa kelas 3-6 menuju lapangan Desa Metenggeng, Kecamatan Bojongsari Purbalingga. Pada SLC kali ini siswa kelas 6 harus rela melewatkan petualangan seru, demi persiapan menghadapi ujian akhir yang tak lama lagi. Dengan diiringi doa dan lambaian tangan para ummi dan abi, perualangan pun dimulai!
Panasnya mentari yang menyengat tak mengurangi semangat para peserta SLC untuk bekerjasama mendirikan tenda dan mengikuti upacara pembukaan. Dari sini mulai terlihat kekompakan masing-masing regu, mulai dari yang banyak mengeluh hingga yang tangguh. Tapi perjuangan baru saja dimulai. Hari Kamis siang hingga sore itu dipadati oleh kegiatan; materi pertolongan pertama (P2), latihan yel-yel dan kebersihan pribadi.
Usai Maghrib, cuaca tak bersahabat. Hujan memang tak terlalu deras, namun angin kencang dan suara petir cukup dahsyat. Kegiatan jelajah malam yang sedianya dilakukan segera setelah sholat Isya, terpaksa ditunda hingga sejam setelahnya. Meskipun begitu, semangat para peserta tak berkurang. Malam pertama di lokasi SLC dilalui dengan penjelajahan. Ada tiga pos dengan tiga tantangan berbeda yang harus mereka taklukkan. Tak terasa, waktu sudah hampir pukul 23.00 malam ketika akhirnya seluruh peserta sampai di tenda untuk beristirahat.
Jumat, 28 Februari 2014 menjadi hari yang takkan dilupakan oleh para peserta SLC. Diwali dengan sholat tahajjud di lapangan terbuka beratapkan ribuan bintang, mengingatkan para peserta pada ke-Maha Besar-an Allah. Mengisi energi ruhiyah yang tak kalah penting dibandingkan dengan energi fisik, untuk melewati petualangan besar hari ini.
Petualangan dibagi menjadi dua babak. Pertama, dari pagi hingga menjelang sholat Jumat. Medan yang harus dilalui peserta cukup berat, mulai dari menyusur kampung, kebun, sungai hingga hutan. Alhamdulillah, sebelum sholat Jumat semua peserta telah sampai ke lokasi perkemahan.

Setelah sholat dan makan siang, petualangan yang lebih seru menanti. Kali ini medan yang ditempuh jauh lebih berat, disempurnakan dengan guyuran hujan yang menemani peserta sepanjang perjalanan. Semangat, kekompakan dan stamina para peserta benar-benar diuji di sini. Dua regu melenceng dari jalur yang seharusnya, hingga mencapai pos akhir tanpa melalui pos 7. Dua regu lagi terpecah, sebagian anggota mengikuti jalur dan sebagian lagi menemukan jalan lain untuk mencapai tenda. Namun 12 regu yang lain berhasil melalui semua pos dan menjalankan tantangan di setiap pos dengan baik.
Alhamdulillah, seluruh peserta berhasil mencapai perkemahan dengan selamat. Sore itu, lapangan dipenuhi dengan para orang tua yang menjenguk putra-putrinya. Beberapa peserta memohon untuk dipulangkan, setelah kelelahan melalui petualangan panjang. Tapi sebagian besar peserta menceritakan petualangannya kepada para orang tua dengan mata berbinar. Rasa lelah, takut dan berbagai keluh kesah telah berhasil mereka kalahkan dengan kekompakan regu, ketahanan fisik dan ketangguhan mental yang luar biasa.
SLC belum berakhir. Malam terakhir di perkemahan dihangatkan dengan kobaran api unggun. Para peserta masih bersemangat menampilkan yel-yel dan kreasi seni masing-masing regu. Kelelahan yang tampak dominan di sore hari, tergantikan dengan keceriaan dan canda tawa, hingga tiba waktu istirahat.
Pagi hari, selarik pelangi menghiasi langit Metenggeng. Seakan menggambarkan suasana hati seluruh peserta SLC. Sabtu ini mereka akan kembali ke pelukan abi dan ummi. Namun sebelumnya, peserta SLC mengunjungi rumah-rumah warga untuk bakti sosial. Baksos ini merupakan ucapan terima kasih dari seluruh keluarga besar SDIT Alam Harapan Ummat kepada masyarakat desa Metenggeng yang mendukung kegiatan SLC dan menyambut dengan keramahan setiap hari.
Akhirnya, saat yang ditunggu pun tiba. Pada upacara penutupan, diumumkan regu dan pendamping tergiat dalam SLC kali ini. Regu tergiat pertama putri diraih oleh regu Teratai, disusul dengan regu Mawar di tempat ke dua. Sementara itu regu tergiat putra dimenangkan oleh regu Garuda di tempat pertama, didampingi regu Badak di tempat ke dua. Kak Munib dan kak Trimo didaulat sebagai pendamping putra dan pendamping putri tergiat.
SLC memang telah berakhir. Namun kenangan, semangat dan pelajaran berharga dari SLC kali ini takkan pernah terlupakan, baik untuk peserta maupun seluruh panitia. Meski kami bukan super, kami bukan permen, dan oleh karenanya tak seorang pun dari kami adalah Superman, namun semoga setelah SLC ini seluruh siswa dan guru SDIT Alam Harapan Ummat Purbalingga terinspirasi untuk menjadi Superteam di jalan dakwah. Allahumma aamiin.[Puji]


Share this article :

2 komentar:

 
Copyright © 2012. SDIT ALAM HARAPAN UMMAT PURBALINGGA - All Rights Reserved
Design by EDU Themes Special Education Web Design