Headlines News :

Website Baru

Website SDIT Alam Harapan Ummat sudah berganti alamat menjadi sdit.harumpbg.com. Klik disini untuk masuk ke website baru.
Home » » BELAJAR MENDIDIK ANAK DARI 'UPIN DAN IPIN'

BELAJAR MENDIDIK ANAK DARI 'UPIN DAN IPIN'

Written By sditalamharum on Rabu, 07 Mei 2014 | 21.38

Oleh: Misyono,S.Pd

Saat ini, anak-anak mana yang tidak suka film kartun. Sebagian besar mereka, tentunya yang mempunyai televisi, menyukainya. Sehingga banyak tokoh-tokoh kartun baru yang bermunculan, tentunya menjadi pasar tersendiri untuk menarik anak-anak. Tidak hanya kartun dari luar negeri dari dalam negeripun sudah banyak mulai muncul tokoh-tokoh kartun indonesia.
Salah satu tokoh kartun  yang masih laris dan disukai anak-anak adalah Upin dan Ipin. Kartun dari negeri jiran tersebut cukup menarik karena selain lucu juga mengajarkan hal-hal yang mendidik. Mulai dari religiusnya (puasa, sholat dan doa) sampai aktifitas/ kegiatan yang ada didalam sekolah TK (Taman Kanak-kanak).
Saya sedikit ingin berbagi tentang pembelajaran yang ada di kartun Upin dan Ipin. Meskipun itu sekolah TK tetapi tidak ada salahnya ketika kita terapkan dalam pembelajaran.

Yang pertama tentang kecerdasan, kartun ini menggambarkan tentang kecerdasan majemuk yang dimiliki oleh anak-anak (saat ini SDIT HARUM sedang menerapkannya dalam pembelajaran-red). Kita meyakini bahwa setiap anak mempunyai kecerdasan masing-masing, mulai dari naturalistik (cerdas alam), linguistik(cerdas bahasa/verbal) sampai  logic mathematic (cerdas berhitung) yang semuanya terangkum dalam 8 kecerdasan majemuk. Pada tokoh di kartun ini, ada Upin-ipin si kembar dengan kecerdasan sosialnya lebih menonjol mulai dari religiusnya sampai dalam pergaulan dengan teman. Ada si Mail dengan kecerdasan sosial tapi lebih dalam kemampuan wirausaha/berdagangnya , dia terkenal dengan ucapan 'dua buah seringgit'. Ada si jarjit dengan kemampuan linguistiknya, dia selalu rajin membuat pantun/ sajak cita-citanya menjadi seorang wartawan. Ada si Ikhsan yang terkenal manja dan doyan makan tetapi berbakat dalam hal masak memasak sesuai cita-citanya yang ingin menjadi koki, dll. Kita dapat pelajaran bahwa setiap anak mempunyai bakat dan kelebihan masing-masing yang patut kita hargai dan bahkan dikembangkan.

Yang kedua tentang pendidikan di sekolah, bagaimana ada seorang 'cekgu' atau guru yang senantiasa sabar dan memotivasi anak dalam belajar. Perlu dicontoh juga bagaimana mengelola kelas. Kelas dibuat berbagai hiasan karya anak (saat ini sudah mulai diterapkan di kelas-kelas SDIT). Termasuk pembelajaran yang tidak hanya  di dalam kelas tetapi juga aktifitas diluar kelas yang berkaitan dengan pembelajaran.

Yang ketiga tentang pendidikan di rumah, bagaimana digambarkan ada Kak Ros yang galak dan ada Opanya Upin Ipin yang senantiasa sabar. Ketika anak-anak berbuat salah karena mencoba hal baru itu merupakan hal yang biasa. Justru mereka sedang belajar untuk menambah pengetahuan, karena belajar tidak harus dengan membaca tetapi menerapkan kegiatan-kegiatan yang berguna. Buat para orang tua senantiasa mengajarkan dengan baik, karena kita marah-marah sesungguhnya kita sedang mengajarkan mereka untuk marah. Maka ketika ingin anak-anak kita baik berilah contoh yang baik pula bagi anak-anak kita.

Tetapi sebagai catatan, sebagus apapun tayangan di televisi akan lebih bagus lagi anak-anak belajar dari dunia nyata yaitu kehidupan mereka bersama orang tua dan keluarga. Apalagi jika terlalu banyak menonton televisi maka akan banyak dampak negatif yang muncul disamping manfaat yang ada.
Semoga bermanfaat... 


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Copyright © 2012. SDIT ALAM HARAPAN UMMAT PURBALINGGA - All Rights Reserved
Design by EDU Themes Special Education Web Design